Headline Post

Menghidupkan Kembali Sejarah Romawi


Judul             : ROMA An Epic Story
Pengarang      : Steven Saylor
Penerjemah    : Dwi Istiani S.
                        Penerbit      : Tanda Baca Alita Aksara                                         Media Group
Tahun             : I, Maret 2013
Tebal              : XII+720 Halaman
Harga             : Rp 130.000


Membaca novel ini seakan disuguhi sebuah cerita sejarah yang hidup dan filmis. Asal-usul dan perkembangan Roma sebagai sebuah kota menampilkan wilayah kajian sejarah yang menarik, tak habis untuk dikupas. Roma sebagai kota yang penuh sejarah dipotret apik dengan menghidupkannya dalam sebuah novel. Tokoh-tokoh yang monumental seolah-olah kembali hidup dan menceritakannya kepada kita di masa sekarang. Membawa pembaca menjadi saksi sejarah pembentukan kota Roma.
            Diawali oleh sebuah kisah di sebuah pemberhentian jalur garam dimana saat itu petani garam masih berupa suku nomaden. Jauh pada 1000 S.M orang-orang mempercayai zat-zat tak bernama sebagai konsep tuhan yang selanjutnya disebut Fascinus. Di bab selanjutnya menceritakan asal usul ‘munculnya’ seorang  manusia setengah dewa yang melintas. Pertarungan manusia ’monster’ yang disebut Cacus dengan si Penggembala sapi, yang dikenal dan datang dari Melkart. Konon Melkart inilah seorang yang akhirnya disebut-sebut sebagai Heracles atau Hercules sampai saat ini.
            Selanjutnya beralih ke zaman si kembar, Remus dan Romulus sebagai pendiri kerajaan Roma. Terjadi perang di antara keduanya yang mengakibatkan Remus tewas dan dikubur di Bukit Aventine,  namun menyisakan penyesalan mendalam pada diri Romulus. Sampailah pada Roma berubah menjadi Republik yang kemudian mengenal sebuah dewan terdiri sepuluh orang- para Decemvir- yang membuat undang-undang, dikenal dengan Dua Belas Daftar. Beralih ke zaman Scipio dan Hannibal sampai zaman diktator. Di bab-bab terakhir menceritakan zaman Julius Caesar dan Cleopatra yang akhirnya sampai ke zaman Caesar Augustus.
            Dari novel ini kita bisa belajar dan mengetahui bagaimana asal muasal dewa-dewa Roma diciptakan. Awalnya orang-orang Roma tidak memiliki dewa tetapi memercayai adanya suatu zat- numina-sebagai penguasa bumi. Dipercayai sebagai zat yang memberikan bisikan-bisikan takdir kepada manusia. Asalkan manusia mau mendengar dengan hati yang suci dan mendorongnya pada perbuatan baik.
            Kemudian dewa diciptakan oleh gambaran-gambaran manusia, itu terlihat saat Hercules bertarung dengan monster Cacus yang akhirnya kemenangannya dijadikan awal ritual pemujaan. Mempercayainya sebagai dewa. Muncullah dewa-dewa selanjutnya seperti Zeus sebagai bapaknya Hercules sampai Diana, Ceres maupun Venus. Dewa-dewa terus bermunculan mengikuti perkembangan zaman sebagai zat yang dimintai perlindungan. Namun keberadaan dewa tak sepenuhnya dianggap sebagai dewa melainkan juga sebagai pemuas nafsu manusia seperti dewa Bacchus.
            Sejarah Roma ternyata dipenuhi dengan proses panjang dalam mencapai kejayaannya. Pada awalnya secara tak sengaja oleh ulah sepasang anak kembar yang butuh pengakuan, kemudian mengenal dan berubah menjadi konsep raja, dimana raja aadalah prajurit terkuat di negerinya. Masukklah Roma ke masa republik yang mana semua orang adalah raja. Semua orang bebas mengemukakan pendapat, bebas menyuarakan kebeanaran. Semua orang merasa dirinya mengetahui apa yang terbaik untuk negerinya, seperti konsep zaman sekarang.
            Cerita yang begitu menakjubkan. Sebagai pengarang Steven Saylor sangat lihai meramunya menjadi sebuah cerita sejarah yang penuh gizi. Terlihat saat pengarang bercerita dengan memperhatikan detail-detail sejarah. Pengembangan plot dan karakter yang hidup, berdasarkan sejarah nyata. Sehingga pembaca seolah diajak lansung menyelami proses kreatif pengarang, bagaimana sebuah sejarah berproses menjadi sebuah legenda hidup yang misterius namun memikat sampai sekarang. 
  
            Pengarang benar-benar membangkitkan dunia kuno dengan lebih meyakinkan  sehingga begitu banyak detail dan kehidupan yang bergolak ke dalam adegan-adegan cerita. Pembaca diajak besentuhan dengan sensasi kekunoan yang luar biasa. Tidak menghilangkan unsur sakralnya, dari sebuah peristiwa menjadi berita kemudian menjadi rumor yang penuh dugaan-dugaan, berubah menjadi sejarah yang selalu ada pihak jahat dan pihak pahlawan. Akhirnya berubah menjadi sebuah legenda yang banyak mengandung unsur hiperbola dengan selipan-selipan sisi romantis namun tetap tak menghilangkan unsur kebenarannya.
Selamat membaca.

Peresensi adalah Andik Irwanto, mahasiswa STT Telematika, aktif dalam forum dan organisasi kepenulisan.

Belum ada Komentar untuk "Menghidupkan Kembali Sejarah Romawi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel