Headline Post

Roti Tamis, Kuliner Unik Dari Tanah Suci


Di Arab Saudi makanan ini sangat terkenal dan sudah melekat di lidah penduduknya. Makanan ini bisa dibilang makanan khas yang sudah merakyat. Roti Tamis, roti bulat pipih melebar dengan diameter sekitar 30 centimeter. Diketahui roti ini pada mulanya berasal dari makanan khas orang Arab Yaman, kemudian menjadi makanan sehari-hari warga Arab Saudi. Bahkan kebiasan warga menyantap roti tamis seakan sudah menjadi sebuah tradisi yang tak akan hilang.

Bahan pembuatan utama roti tamis adalah gandum. Gandum memang sangat banyak dan mudah ditemukan di pasar Arab Saudi, khusunya kota Madinah. Sehingga tidak heran kalau roti ini begitu mudah kita temui.

Cara membuatnya cukup sederhana. Tepung gandum dibuat adonan lalu dibuat rata agak pipih atau tipis kemudian dibakar dalam sebuah tungku. Dengan menempelkan bahan roti ke tunggu tungku yang sudah panas. Ketika mulai terlihat matang-kecoklatan, tandanya bearoma agak hangus, roti yang panas-panas baru diangkat dari tungku.


Roti Tamis sebenarnya memiliki beberapa rasa yang kita pilih sesuai selera. Memiliki cita rasa yang khas agak hangus namun juga renyah ketika dimakan. Antara lain ada yang disebut biskot rasanya agak manis, ada yang beraroma keju.  Ada juga yang bertaburkan wijen di atas lapisannya maupun roti Tamis biasa namun agak tebal bentuknya.

Dalam penyajiannya roti Tamis biasanya disandingkan dengan yang namanya Ful. Ful ini memiliki rasa gurih, terbuat dari olahan kacang merah dan bumbu khas lainnya yang kemudian dihaluskan menjadi semacam bubur atau saos yang kental. Untuk menambah kelengkapannya Ful ditaburi sedikit bubuk dari garam dan sejenis jinten lalu dibubuhi acar tomat yang ditambahi dengan sedikit munyak zaitun. Ful sudah jadi dan siap untuk membantu penyantapan.

 
Ful sebenarnya pelengkap yang sempurna. Penyatuan dengan Ful akan menghasilkan kolaborasi rasa yang unik dan memikat lidah. Namun ketika Tamis harus dipisahkan, alternatif yang bisa gantikan adalah dengan “aisy” roti Arab atau roti lainnya.


Selain dengan Ful, warga Arab Saudi biasa menyantapnya dengan tambahan madu dan krim keju. Atau ada yang cukup dengan menyelupkannya langsung ke dalam teh manis hangat. Tentu ini semua tak akan mengurangi kenikmatan rasanya. Roti Tamis akan selalu menggoyang lidah orang yang menyantapnya.

Roti Tamis biasa disantap pagi hari sebagai menu sarapan. Oleh karena itu memang sangat pas jika disajikan saat-saat masih hangat dengan aroma yang mengundang rasa. Biasa disajikan diwarung-warung di sekitar kota dengan harga yang relatif terjangkau semua kalangan. Cukup dengan merogoh sekitar 2-3 riyal, roti Tamis yang hangat lengkap dengan Ful sudah di tangan. Apalagi dengan ukuran roti sebesar itu sarapan pagi untuk ukuran orang Indonesia sudah cukup mengenyangkan perut. Idealnya satu bulatan roti Tamis bisa dinikmati 3  atau 4 orang.

Akan semakin menambah daya tarik yang sempurna ketika menyantapnya bersama teman. Apalagi dilengkapi dengan segelas teh manis hangat dipadu dengan suasana pagi hari di Kota Madinah akan menambah kesejukan di hati. Menjadi pengalaman tersendiri saat berlibur ataupun berkunjung saat beribadah umroh atau haji. Andik Irwanto/majalah Hikmah/berbagai sumber





Belum ada Komentar untuk "Roti Tamis, Kuliner Unik Dari Tanah Suci "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel