Headline Post

Untuk Jakarta Lebih Baik, Berjalan Kaki Mengurangi Polusi

Beberapa saat lalu dan mungkin sampai saat ini santer terdengar berita mengenai kondisi kualitas udara ibukota yang buruk. Benar saja berdasarkan data dari AirVisual, Air Quality Index kota Jakarta berada di level 172 alias tidak sehat. Menjadikannya salah satu kota terburuk di dunia tentang kualitas udaranya karena polusi.

Meski tingkat polusi ini tidak tetap dan dapat berubah sewaktu-waktu, bagi saya ini adalah indikasi sekaligus teguran sebagai orang yang selama ini tinggal di Jakarta dan sekitarnya. Di mana setiap hari Jakarta dibombardir oleh ribuan kendaraan pribadi yang sangat polutan dan mengerikan. Selain kemacetan yang tak terhindarkan, dampak lain yaitu memburuknya kualitas udara dan lingkungan yang kian parah.

Sebagai orang yang tinggal di pinggiran Jakarta ini merupakan anomali dan paradoks.  Di sisi lain sangat mengeluhkan akan kemacetan dan polusi udara namun tidak pernah dibarengi dengan mengubah kebiasaan buruk masyarakatnya. Atau paling tidak menguranginya. Yang ada hanya gumpalan kedumelan yang ujung-ujungnya saling menyalahkan pemerintah dan masyarakat.

Percaya deh! Selama masyarakat tidak mencoba mengubah kebiasaan buruknya tak akan berdampak lebih banyak untuk membuat lingkungan kota Jakarta menjadi lebih baik, meski pemerintah kotanya sudah membangun public transport seperti sekarang. Harus dimulai dari mana dan bagaimanakah kita sebagai masyarakat Jakarta ikut andil memperbaikinya?

Untuk Jakarta Lebih Baik, Menggunakan Tranportasi Umum Mengurangi Polusi

Semakin membaiknya transportasi umum yang dibangun pemerintah sekarang mesti dibarengi dengan budaya kita dalam menggunakannya. Adanya KRL, LRT, MRT, Transjakarta bahkan ojek online adalah sebuah kemajuan transportasi umum untuk dipergunakan secara maksimal. So, sudah saatnya masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Dengan segala kekurangannya yang ada sekarang tanpa mencoba beralih ke kendaraan umum maka Jakarta tetap tak akan berbeda kondisinya.

Kampanye Jalan Hijau
Selanjutnya adalah membiasakan jalan kaki untuk ke tempat-tempat yang tak terlalu jauh. Konon masyarakat kita khususnya Jakarta adalah orang yang malas berjalan kaki. Saat ini orang Indonesia rata-rata sangat minim dalam hal berjalan kaki. Orang Indonesia hanya berjalan rata-rata 3000 langkah/hari. Padahal minimal 6000 langkah/hari atau paling ideal 10.000 langkah/hari.

Untuk Jakarta Lebih Baik, Berjalan Kaki Mengurangi Polusi

Minimnya kebiasaan jalan kaki, kondisi ini menyebabkan faktor resiko terkena penyakit non infeksi di Indonesia karena kurang gerak fisik pun meningkat. Berdasarkan data dari Kemenkes meningkat dari semula 26,1 % di tahun 2017 menjadi 33,5% di tahun 2018. Selain itu tingginya penggunaan kendaraan pribadi terutama sepeda motor menyebabkan kecenderungan masyarakat menjadi kurang bergerak sehingga resiko terkena penyakit non infeksi menjadi semakin tinggi pada usia muda.

Maka saya sangat setuju oleh pemerintah dalam hal ini BPTJ yang mengampanyekan Jalan Hijau. Kampanye yang bertujuan untuk mendorong semaksimal mungkin masyarakat untuk berpindah dari kendaraan (bermotor) pribadi ke angkutan umum massal dan berjalan kaki. 
Saya di Kampanye Jalan Hijau

Untuk Jakarta Lebih Baik, Kampanyekan Jalan Hijau

Jalan Hijau juga mengandung pengertian bahwa apabila semakin banyak masyarakat meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih menggunakan angkutan umum dan berjalan kaki maka jalan akan menjadi semakin ramah lingkungan (hijau), yang akan memberikan banyak dampak positif baik secara individu maupun bagi masyarakat secara umum. Ini perlu digalakkan dan sikap apresiatif dari masyarakatnya. Karena isu transportasi dan isu kesehatan/linkungan merupakan dua aspek yang saling mempengaruhi.

Isu transportasi adalah kenyataan bahwa lalu-lintas semakin macet dengan tingginya penggunaan kendaraan (bermotor) pribadi dan masih belum maksimalnya pemanfaatan angkutan umum massal dan  aktifitas berjalan kaki. Bahkan terdapat kecenderungan jarak-jarak tertentu yang seharusnya dapat ditempuh dengan berjalan kaki, kini masyarakat lebih memilih menggunakan sepeda motor. Sementara dari sisi isu kesehatan fakta menunjukkan kemacetan akibat tingginya penggunakan kendaraan pribadi (bermotor) menyebabkan polusi udara parah yang berdampak serius bagi kesehatan.

Kampanye Jalan Hijau ini dilakukan dengan turun ke beberapa titik jalan, menyampaikan pesan-pesan apresiasi kepada masyarakat yang telah melakukan kegiatan berjalan kaki dan menggunakan angkutan umum serta ajakan untuk menggunakan angkutan umum bagi mereka yang masih menggunakan kendaraan pribadi. Penyampaian pesan dilakukan dengan poster-poster, pembagian masker, pin, kipas dan tumbler yang memuat pesan-pesan berjalan kaki dan naik kendaraan umum massal.
Kampanye Jalan Hijau

Sekaligus mengapresiasi kepada masyarakat yang telah melakukan aktifitas berjalan kaki dan menggunakan angkutan umum massal. Karena merekalah yang dengan kesadaran sendiri melakukan hal tersebut yang secara langsung telah memberikan kontribusi dalam mengurangi kemacetan dan sekaligus membuat lingkungan menjadi lebih sehat. Maka diperlukan persuasif masyarakat lain untuk saling mengajak beralih dan melakukan hal yang sama.

Andaikan saja ini berjalan dan semakin banyak masyarakat yang sadar pentingnya berkendaraan umum dan berjalan kaki, akan sangat mengubah Jakarta menjadi kota yang sehat dan maju secara signifikan. Ini soal waktu dan kembali ke kesadaran masyarakatnya sejauh mana.

Padahal dari sisi kesehatan banyak sekali manfaat dan dampaknya dengan berjalan kaki. Jalan kaki itu sebenarnya olahraga ringan yang punya manfaat banyak. Sebuah studi pada 1000 pria dan wanita menemukan, mereka yang berjalan setidaknya 20 menit perhari selama minimal lima hari seminggu, memiliki kecenderungan sakit 43% lebih rendah. Selain itu berjalan kaki setiap hari dapat meningkatkan kreatifitas seseorang  sekitar 60%. Manfaat jalan kaki menurut penelitian Harvard Medical School yang meneliti 459.883 orang responden menemukan bahwa mereka yang berjalan kaki dapat mengurangi resiko Kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) hingga 31%.

Kampanye Jalan Hjau
Keren kan ya? Makanya kalau dekat ya usahakan jalanin aja. Di zaman yang serba digital ini menjadikan orang-orang semakin menjadi “pemalas”. Karena semuanya sekarang serba diantarkan dengan cepat dan akomodatif. Tetapi untuk hal-hal tertentu memang itu diperlukan. Lain halnya jika jarak yang ditempuh tak begitu jauh katakanlah 500 meter tetap diantar sepeda motor? Ini adalah PR-PR reflektif kita selama ini tentang jalan kaki.

Selain lebih hemat, jalan kaki juga membuat tubuh jauh lebih sehat. Untuk yang beraktivitas di kota yang biasanya tak banyak waktu untuk berolahraga, jalan kaki adalah aktivitas berolahraga yang paling sederhana. Makanya jika turun dari halte menuju ke kantor dan atau sebaliknya yang biasanya tidak terlalu jauh ya biasakan jalan kaki saja. Untuk kota Jakarta lebih baik berjalan kaki mengurangi polusi. Jangan manja, kalau deket ya jalanin saja...he..he..he.



17 Komentar untuk "Untuk Jakarta Lebih Baik, Berjalan Kaki Mengurangi Polusi"

  1. Aku jadi semangat nih buat jalan kaki,karna banyak manfaatnya juga ya. Makasih ya infonya 🤗

    BalasHapus
  2. Waktu main ke jakarta beberapa lali aku malah banyak jalan lho. Karena kemana2 udah pake transportasi umum. Berasa lebih sehat gitu, meskipun emg kudu harus selalu pake masker ya. Semoga semakin banyak yang mau ya memperbanyak jalan kaki. Selain lebih sehat juga berdampak ke lingkungan

    BalasHapus
  3. Banyak banget faedah jalan kaki ya Mas. Tapi sayang di kawasan tempat tinggal saya udah gak nyaman lagi buat jalan kaki. Kl kita jalan yg ada malah di-klaksonin ama kendaraan yg lewat. Sedih deh. Semoga kedepannya bs banyak² jalan kaki dg aman dan nyaman. Amin

    BalasHapus
  4. Jalan kaki adalah salah satu olahraga favorit saya. Kalau di Jakarta sekarang sudah banyak dibangun jalur jalur untuk pejalan kaki. di sekolah saya juga ada komunitas pejalan kaki. jalan kakinya ke sawah, bukit, hutan kota. Seru sekali...

    BalasHapus
  5. Jangan manja, kalau deket ya jalanin saja..haha.setuju bangets ini. Saya juga sedang berusaha memperbanyak jalan kaki, Mas. Meski ada kendaraan jika dekat saya pilih jalan. Kalau jauh ya naik tranportasi umum dsripada bawa kendaraan sendiri. Praktis dan ekonomis. Apalagi sekarang public transport di Jakarta sudah sangat nyaman. Trotoarnya pun menyenangkan buat jalan

    BalasHapus
  6. Banyak bener manfaat jalan kaki sebenernya cuma sekarang sedihnya banyak yang malu dan malas melakukannya. semoga dengan adanya gerakan ini semakin banyak yang ikutan

    BalasHapus
  7. Masalah Polusi udara memang harus menjadi perhatian khusus buat kita semua ya mas, semoga dengan kampaye Jalan Hijau ini masyarakat akan lebih sadar manfaatnya gak hanya untuk kesehatan dirinya sendiri juga untuk menjaga lingkungannya

    BalasHapus
  8. Aku sangat mendukung banget kampanye ini, dan sekarang jalur pejalan kaki juga nyaman untuk dilewati.

    BalasHapus
  9. Kampanye seperti ini emang tepat dilakukan di kota2 besar kayak Jakarta dan sekitarnya ya mas. Soalnya kadang suka miris sekali dengan polusi udara yang makin parah :(
    Saya sendiri pun berupaya jalan kaki kalau mislanya jaraknya deket kurang dari sekiloan gtu.

    BalasHapus
  10. Yang penting jalanin nya ikhlas ya mas 😆


    Mungkin orang males jalan kaki karna efeknya kaki nya pada pegel pegel mas . Yaa namanya juga baru sekali duakali ya pasti pegel lah yaa . Tapi lama kelamaan pasti terbiasa juga kok .

    Saya juga awal awalnya jemput anak sekolah jalan kaki sekali duakali pegeel nya minta ampun . Tp setelahnya ngerasa enak di badan bener kata mas itung itung olahraga kan yaa .

    BalasHapus
  11. Jalan kaki. Semoga udaranya bersih. Nggak ada juga yang merokok. Acara kayak car free day dijamin harus bebas rokok juva

    BalasHapus
  12. Tahun 2012 saya pernah ikutan survey tingkat polusi di kota Medan.
    Alhamdulillah, pohon-pohon di kota Medan masih mampu menandingi polusi di Medan.
    Tapi sudah hampir 8 tahun, gak tau lagi gimana kondisinya, karena saya lihat beberapa pohon-pohon tua di pusat kota banyak yang ditebangi karena dah kena kabel listrik,

    BalasHapus
  13. Aku setuju banget kak dengan ajakan untuk jalan kaki ini. Sebenernya seneng jalan juga. Tapi selama ini karena rumah sama kantor jaraknya nanggung jadi kadang suka bawa motor. Kalau mau jalan kaki, liat liat juga daerah mana. Karena banyak jalan di Jakarta yang gak ramah sama pejalan kaki. Antara pedestrian dan jalan raya ga ada jarak. Kadang motor atau mobil juga ga mau ngalah ngasih jalan. Semoga aja banyak daerah di Jakarta yang Pedestriannya diperbaharui dan makin bagus, biar nyaman jalannya

    BalasHapus
  14. Mau jalan kaki bareng sama siapa sih Mas? Kalo emang udah deket ya jalanin aja skalian ajak ngopi setengah gelas. 😆

    BalasHapus
  15. Fenomena warga Jakarta yang malas jalan kaki atau Naik transportasi umum juga kejadian sih di Kota besar lainnya kayak Makassar. Makanya kampanye seperti ini bisa jugaa mulai disebarluaskan ke kota-kota lain sebelum mengalami polusi udara separah Jakarta.

    Dan yang Tak kalah penting, fasilitasnya juga sudah siap biar yang jalan kaki atau naik kendaraan umum bisa merasa aman dan nyaman.

    BalasHapus
  16. Aku pengguna transportasi umum dan memilih untuk jalan kaki jika memungkinkan. Syukurlah, trotoar jalan di Jakarta sudah diperlebar dan lebih nyaman meski baru di jalan-jalan besar saja. Naik tije sekarang dingin ber-AC sehigga lebih asyik daripada angkutan umum jadul. ,

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel