Untuk Jakarta Lebih Baik, Berjalan Kaki Mengurangi Polusi
Minggu, 25 Agustus 2019
17 Komentar
Beberapa saat lalu dan mungkin
sampai saat ini santer terdengar berita mengenai kondisi kualitas udara ibukota
yang buruk. Benar saja berdasarkan data dari AirVisual, Air Quality Index kota
Jakarta berada di level 172 alias tidak sehat. Menjadikannya salah satu kota
terburuk di dunia tentang kualitas udaranya karena polusi.
Meski tingkat polusi ini tidak
tetap dan dapat berubah sewaktu-waktu, bagi saya ini adalah indikasi sekaligus
teguran sebagai orang yang selama ini tinggal di Jakarta dan sekitarnya. Di
mana setiap hari Jakarta dibombardir oleh ribuan kendaraan pribadi yang sangat
polutan dan mengerikan. Selain kemacetan yang tak terhindarkan, dampak lain
yaitu memburuknya kualitas udara dan lingkungan yang kian parah.
Sebagai orang yang tinggal di
pinggiran Jakarta ini merupakan anomali dan paradoks. Di sisi lain sangat mengeluhkan akan
kemacetan dan polusi udara namun tidak pernah dibarengi dengan mengubah kebiasaan
buruk masyarakatnya. Atau paling tidak menguranginya. Yang ada hanya gumpalan kedumelan yang ujung-ujungnya saling
menyalahkan pemerintah dan masyarakat.
Percaya deh! Selama masyarakat tidak
mencoba mengubah kebiasaan buruknya tak akan berdampak lebih banyak untuk
membuat lingkungan kota Jakarta menjadi lebih baik, meski pemerintah kotanya
sudah membangun public transport seperti
sekarang. Harus dimulai dari mana dan bagaimanakah kita sebagai masyarakat Jakarta
ikut andil memperbaikinya?
Untuk Jakarta Lebih Baik, Menggunakan Tranportasi Umum Mengurangi Polusi
Untuk Jakarta Lebih Baik, Menggunakan Tranportasi Umum Mengurangi Polusi
Semakin
membaiknya transportasi umum yang dibangun pemerintah sekarang mesti dibarengi
dengan budaya kita dalam menggunakannya. Adanya KRL, LRT, MRT, Transjakarta
bahkan ojek online adalah sebuah kemajuan transportasi umum untuk dipergunakan
secara maksimal. So, sudah saatnya
masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Dengan segala
kekurangannya yang ada sekarang tanpa mencoba beralih ke kendaraan umum maka
Jakarta tetap tak akan berbeda kondisinya.
Kampanye Jalan Hijau |
Untuk Jakarta Lebih Baik, Berjalan Kaki Mengurangi Polusi
Minimnya kebiasaan jalan kaki, kondisi ini menyebabkan faktor resiko terkena penyakit non infeksi di Indonesia karena kurang gerak fisik pun meningkat. Berdasarkan data dari Kemenkes meningkat dari semula 26,1 % di tahun 2017 menjadi 33,5% di tahun 2018. Selain itu tingginya penggunaan kendaraan pribadi terutama sepeda motor menyebabkan kecenderungan masyarakat menjadi kurang bergerak sehingga resiko terkena penyakit non infeksi menjadi semakin tinggi pada usia muda.
Minimnya kebiasaan jalan kaki, kondisi ini menyebabkan faktor resiko terkena penyakit non infeksi di Indonesia karena kurang gerak fisik pun meningkat. Berdasarkan data dari Kemenkes meningkat dari semula 26,1 % di tahun 2017 menjadi 33,5% di tahun 2018. Selain itu tingginya penggunaan kendaraan pribadi terutama sepeda motor menyebabkan kecenderungan masyarakat menjadi kurang bergerak sehingga resiko terkena penyakit non infeksi menjadi semakin tinggi pada usia muda.
Maka saya
sangat setuju oleh pemerintah dalam hal ini BPTJ yang mengampanyekan Jalan
Hijau. Kampanye yang bertujuan untuk mendorong semaksimal mungkin masyarakat
untuk berpindah dari kendaraan (bermotor) pribadi ke angkutan umum massal dan
berjalan kaki.
Saya di Kampanye Jalan Hijau |
Untuk Jakarta Lebih Baik, Kampanyekan Jalan Hijau
Jalan Hijau juga mengandung pengertian bahwa apabila semakin banyak masyarakat meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih menggunakan angkutan umum dan berjalan kaki maka jalan akan menjadi semakin ramah lingkungan (hijau), yang akan memberikan banyak dampak positif baik secara individu maupun bagi masyarakat secara umum. Ini perlu digalakkan dan sikap apresiatif dari masyarakatnya. Karena isu transportasi dan isu kesehatan/linkungan merupakan dua aspek yang saling mempengaruhi.
Jalan Hijau juga mengandung pengertian bahwa apabila semakin banyak masyarakat meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih menggunakan angkutan umum dan berjalan kaki maka jalan akan menjadi semakin ramah lingkungan (hijau), yang akan memberikan banyak dampak positif baik secara individu maupun bagi masyarakat secara umum. Ini perlu digalakkan dan sikap apresiatif dari masyarakatnya. Karena isu transportasi dan isu kesehatan/linkungan merupakan dua aspek yang saling mempengaruhi.
Isu
transportasi adalah kenyataan bahwa lalu-lintas semakin macet dengan tingginya
penggunaan kendaraan (bermotor) pribadi dan masih belum maksimalnya pemanfaatan
angkutan umum massal dan aktifitas
berjalan kaki. Bahkan terdapat kecenderungan jarak-jarak tertentu yang
seharusnya dapat ditempuh dengan berjalan kaki, kini masyarakat lebih memilih
menggunakan sepeda motor. Sementara dari sisi isu kesehatan fakta menunjukkan
kemacetan akibat tingginya penggunakan kendaraan pribadi (bermotor) menyebabkan
polusi udara parah yang berdampak serius bagi kesehatan.
Kampanye Jalan
Hijau ini dilakukan dengan turun ke beberapa titik jalan, menyampaikan
pesan-pesan apresiasi kepada masyarakat yang telah melakukan kegiatan berjalan
kaki dan menggunakan angkutan umum serta ajakan untuk menggunakan angkutan umum
bagi mereka yang masih menggunakan kendaraan pribadi. Penyampaian pesan
dilakukan dengan poster-poster, pembagian masker, pin, kipas dan tumbler yang
memuat pesan-pesan berjalan kaki dan naik kendaraan umum massal.
Kampanye Jalan Hijau |
Sekaligus
mengapresiasi kepada masyarakat yang telah melakukan aktifitas berjalan kaki
dan menggunakan angkutan umum massal. Karena merekalah yang dengan kesadaran
sendiri melakukan hal tersebut yang secara langsung telah memberikan kontribusi
dalam mengurangi kemacetan dan sekaligus membuat lingkungan menjadi lebih
sehat. Maka diperlukan persuasif masyarakat lain untuk saling mengajak beralih
dan melakukan hal yang sama.
Andaikan saja
ini berjalan dan semakin banyak masyarakat yang sadar pentingnya berkendaraan
umum dan berjalan kaki, akan sangat mengubah Jakarta menjadi kota yang sehat
dan maju secara signifikan. Ini soal waktu dan kembali ke kesadaran
masyarakatnya sejauh mana.
Padahal dari
sisi kesehatan banyak sekali manfaat dan dampaknya dengan berjalan kaki. Jalan
kaki itu sebenarnya olahraga ringan yang punya manfaat banyak. Sebuah studi
pada 1000 pria dan wanita menemukan, mereka yang berjalan setidaknya 20 menit
perhari selama minimal lima hari seminggu, memiliki kecenderungan sakit 43%
lebih rendah. Selain itu berjalan kaki setiap hari dapat meningkatkan
kreatifitas seseorang sekitar 60%. Manfaat
jalan kaki menurut penelitian Harvard Medical School yang meneliti 459.883
orang responden menemukan bahwa mereka yang berjalan kaki dapat mengurangi
resiko Kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) hingga 31%.
Kampanye Jalan Hjau |
Selain lebih
hemat, jalan kaki juga membuat tubuh jauh lebih sehat. Untuk yang beraktivitas
di kota yang biasanya tak banyak waktu untuk berolahraga, jalan kaki adalah
aktivitas berolahraga yang paling sederhana. Makanya jika turun dari halte
menuju ke kantor dan atau sebaliknya yang biasanya tidak terlalu jauh ya biasakan
jalan kaki saja. Untuk kota Jakarta lebih baik berjalan kaki mengurangi polusi. Jangan manja, kalau deket ya jalanin saja...he..he..he.
Aku jadi semangat nih buat jalan kaki,karna banyak manfaatnya juga ya. Makasih ya infonya 🤗
BalasHapusWaktu main ke jakarta beberapa lali aku malah banyak jalan lho. Karena kemana2 udah pake transportasi umum. Berasa lebih sehat gitu, meskipun emg kudu harus selalu pake masker ya. Semoga semakin banyak yang mau ya memperbanyak jalan kaki. Selain lebih sehat juga berdampak ke lingkungan
BalasHapusBanyak banget faedah jalan kaki ya Mas. Tapi sayang di kawasan tempat tinggal saya udah gak nyaman lagi buat jalan kaki. Kl kita jalan yg ada malah di-klaksonin ama kendaraan yg lewat. Sedih deh. Semoga kedepannya bs banyak² jalan kaki dg aman dan nyaman. Amin
BalasHapusJalan kaki adalah salah satu olahraga favorit saya. Kalau di Jakarta sekarang sudah banyak dibangun jalur jalur untuk pejalan kaki. di sekolah saya juga ada komunitas pejalan kaki. jalan kakinya ke sawah, bukit, hutan kota. Seru sekali...
BalasHapusJangan manja, kalau deket ya jalanin saja..haha.setuju bangets ini. Saya juga sedang berusaha memperbanyak jalan kaki, Mas. Meski ada kendaraan jika dekat saya pilih jalan. Kalau jauh ya naik tranportasi umum dsripada bawa kendaraan sendiri. Praktis dan ekonomis. Apalagi sekarang public transport di Jakarta sudah sangat nyaman. Trotoarnya pun menyenangkan buat jalan
BalasHapusBanyak bener manfaat jalan kaki sebenernya cuma sekarang sedihnya banyak yang malu dan malas melakukannya. semoga dengan adanya gerakan ini semakin banyak yang ikutan
BalasHapusMasalah Polusi udara memang harus menjadi perhatian khusus buat kita semua ya mas, semoga dengan kampaye Jalan Hijau ini masyarakat akan lebih sadar manfaatnya gak hanya untuk kesehatan dirinya sendiri juga untuk menjaga lingkungannya
BalasHapusAku sangat mendukung banget kampanye ini, dan sekarang jalur pejalan kaki juga nyaman untuk dilewati.
BalasHapusKampanye seperti ini emang tepat dilakukan di kota2 besar kayak Jakarta dan sekitarnya ya mas. Soalnya kadang suka miris sekali dengan polusi udara yang makin parah :(
BalasHapusSaya sendiri pun berupaya jalan kaki kalau mislanya jaraknya deket kurang dari sekiloan gtu.
#misalnya
HapusYang penting jalanin nya ikhlas ya mas 😆
BalasHapusMungkin orang males jalan kaki karna efeknya kaki nya pada pegel pegel mas . Yaa namanya juga baru sekali duakali ya pasti pegel lah yaa . Tapi lama kelamaan pasti terbiasa juga kok .
Saya juga awal awalnya jemput anak sekolah jalan kaki sekali duakali pegeel nya minta ampun . Tp setelahnya ngerasa enak di badan bener kata mas itung itung olahraga kan yaa .
Jalan kaki. Semoga udaranya bersih. Nggak ada juga yang merokok. Acara kayak car free day dijamin harus bebas rokok juva
BalasHapusTahun 2012 saya pernah ikutan survey tingkat polusi di kota Medan.
BalasHapusAlhamdulillah, pohon-pohon di kota Medan masih mampu menandingi polusi di Medan.
Tapi sudah hampir 8 tahun, gak tau lagi gimana kondisinya, karena saya lihat beberapa pohon-pohon tua di pusat kota banyak yang ditebangi karena dah kena kabel listrik,
Aku setuju banget kak dengan ajakan untuk jalan kaki ini. Sebenernya seneng jalan juga. Tapi selama ini karena rumah sama kantor jaraknya nanggung jadi kadang suka bawa motor. Kalau mau jalan kaki, liat liat juga daerah mana. Karena banyak jalan di Jakarta yang gak ramah sama pejalan kaki. Antara pedestrian dan jalan raya ga ada jarak. Kadang motor atau mobil juga ga mau ngalah ngasih jalan. Semoga aja banyak daerah di Jakarta yang Pedestriannya diperbaharui dan makin bagus, biar nyaman jalannya
BalasHapusMau jalan kaki bareng sama siapa sih Mas? Kalo emang udah deket ya jalanin aja skalian ajak ngopi setengah gelas. 😆
BalasHapusFenomena warga Jakarta yang malas jalan kaki atau Naik transportasi umum juga kejadian sih di Kota besar lainnya kayak Makassar. Makanya kampanye seperti ini bisa jugaa mulai disebarluaskan ke kota-kota lain sebelum mengalami polusi udara separah Jakarta.
BalasHapusDan yang Tak kalah penting, fasilitasnya juga sudah siap biar yang jalan kaki atau naik kendaraan umum bisa merasa aman dan nyaman.
Aku pengguna transportasi umum dan memilih untuk jalan kaki jika memungkinkan. Syukurlah, trotoar jalan di Jakarta sudah diperlebar dan lebih nyaman meski baru di jalan-jalan besar saja. Naik tije sekarang dingin ber-AC sehigga lebih asyik daripada angkutan umum jadul. ,
BalasHapus