SARINAH IS ME: Sarinah Menyapa Dunia 2016
Kamis, 28 Januari 2016
Tambah Komentar
Sesuai namanya, Sarinah. Sebuah idiom dari nama yang mungkin
tidak asing bagi kita. Mengenang namanya saja akan membawa kita menapaki garis
sejarah bangsa Indonesia. Karena Sarinah tidak saja sekadar nama pengasuh
Soekarno sebagai founding father Indonesia.
Keberadaan Sarinah sebagai pengasuh presiden pertama
Indonesia sudah merupakan poin sejarah tersendiri. Maka untuk menghormati dan menghargai jasa
pengasuhnya, atas gagasan besar presiden Soekarno dibangunlah Sarinah sebagai
gedung tercanggih dan termegah saai itu. Di rentang waktu 1962-1966 sejak
gedung Sarinah berdiri, Sarinah menjadi bangunan epic, ikonic kota Jakarta kala
itu.
Gedung Sarinah |
Pada paruh usia sekarang, maka Sarinah telah ‘mengasuh’
ibukota kurang lebih selama 50 tahun. Sarinah terus tumbuh dan berkembang dalam
melayani dan mewarnai Jakarta sebagai
ibukota dan Indonesia sebagai bangsa. Sarinah terus berbenah untuk menjadi
lebih profesional dan elegan.
Maka Sarinah tampil percaya diri untuk menyapa dunia 2016
ini. Sebagai Sarinah punggawa ikon yang telah 50 tahun menyapa dunia sebagai etalase
produk kearifan lokal nusantara dari batik, kerajinan perak, hand made, kain
nusantara, pernak pernik seni lainnya termasuk olahan makanan seperti cokelat,
kopi dan lain sebagainya. Semua ada di Sarinah. Tidak hanya mendukung sektor pariwisata
dan ekonomi kreatif tapi juga menjadi landmark Jakarta sebagai ibukota negara
yang melegenda—sampai sekarang.
Bertempat di gedung Sarinag Ibu Ira Puspadewi sebagai CEO PT.
Sarinah Persero bersama para blogger KOPI (Koalisi Online Pesona Indonesia)
mengajak makan siang bersama sambil berdiskusi hangat tentang Sarinah kekinian
dan kedepannya seperti apa. Maka 27 Januari—hari ini—sebagai saksi para blogger
dalam mengawal Sarinah untuk ‘mengasuh’ berbagai hal dari kearifan lokal nusantara.
Dengan tagline 2016 yaitu #SarinahIsMe dan Sarinah Menyapa Dunia.
Makan Siang bareng Dirut Sarinah |
“Sarinah sekarang sudah berkembang dengan mengelola kurang
lebih 400 UKM, di mana 70 % di antarnya produk Indonesia dan itu semua
dikepalai oleh perempuan,” papar Ibu Ira dengan mantap.
Dalam usia emas, perjalanan Sarinah tidak berhenti sampai di
sini. Sarinah akan terus ada dan mengembangkan sayapnya. Karena Sarinah adalah
bagian dari sebuah perjalanan dan Sarinah adalah perjalanan itu sendiri.
"Ke depan Sarinah ingin dikenal sebagai global face of
Indonesia, wajah Indonesia ingin kita kuatkan dari klasik dan kontemporer.
Karena akan banyak produk-produk baru yang siap untuk pentas global,” lanjut
beliau saat makan di café Ruang Tengah.
Perjalanan sejarah Indonesia itu melekat dengan eksistensi
Sarinah yang tidak hanya department store pertama di Indonesia tapi juga Asia
Tenggara kala itu. Maka tradisi mengasuh dari ibu Sarinah kepada Soekarno juga
sebuah tradisi yang dilakukan para direktur yang mengelola Sarinah. Dan itu
dipertahankan sampai saat ini.
Apalagi sarinah adalah generic brand dari copy of mind public
Idonesia dan dunia tentu saja. Menjadi khazanah yang menarik diendorse untuk
menjemput lebih banyak lagi pengunjung baru yang sedang hingar bingar cinta Indonesia
dengan produk garment, kuliner serta beraneka ragam aktivitas ekonomi kreatif
yang ada di gedung Sarinah yang melegenda ini sekaligus landmark kota Jakarta.
Sangat menarik ketika semua diajak turun menelusuri tiap
lantai yang memamerkan segala produk. Mencicipi aneka ragam olahan cokelat asli
buatan Indonesia, handmade kerajinan, eco batik. Dan yang paling monumental dan
menarik adalah ada UKM yang berusia 40 tahun, bertahan sampai sekarang. Luar
biasa. Semoga ini tanda positif kesiapan Sarinah menyambut MEA tahun ini.
Tentu saja Sarinah adalah wajah Indonesia, disinilah
bersemayam semangat Ibu Sarinah yang mengasuh Soekarno artinya mengasuh
peradaban adi luhung untuk dikenang dan dikenal dunia. Sarinah bukan berpangku
mengenang masa lalu tapi menghormati mereka yang menjadi bagian masa lalu untuk
Sarinah masa mendatang. Menjadi Sarinah yang tetap memihak ‘orang kecil’ dengan
cara kekinian.
Selanjutnya tinggal kita sebagai bangsa yang diwarisi oleh
ibu Sarinah dalam menjaga kearifan lokal nusantara. Mari mengasuh Sarinah
kembali sebagaimana beliau mengasuh Soekarno tempo dulu.
Sahabat KOPI |
Sekilas Sejarah SARINAH:
Sosok ibu Sarinah yang merupakan pengasuh Presiden Soekarno
telah memberikan warna dalam tonggak perjalanan Sarinah sebagai sebuah
Perusahaan.
Sarinah merupakan Department Store pertama Indonesia yang
didirikan pada tanggal 17 Agustus 1962, saat ekonomi Indonesia sedang runtuh di
tahun 1959. Daya beli lemah, taraf hidup merosot sampai level terendah. Ketika
Sarinah didirikan, Sarinah memiliki fasilitas tercanggih di zamannya.
Gedung Sarinah yang saat ini berdiri sesungguhnya dibangun
dengan biaya pampasan perang pemerintah Jepang yang pembukaan Department
Store-nya pada tanggal 15 Agustus 1966. Dalam perjalanannya, Sarinah menghadapi
berbagai tantangan, namun Sarinah tetap bertahan dan tidak jatuh. Berbagai
tantangan tersebut dibenahi dan Sarinah pun kembali cantik sampai sekarang.
(@andik_ir)
Belum ada Komentar untuk "SARINAH IS ME: Sarinah Menyapa Dunia 2016"
Posting Komentar