Headline Post

Pemain Film "I am Hope" Menggelangkan 'Harapan' untuk Pejuang Kanker


        Tidak mudah memang sekadar menengok seseorang yang sakit di sebuah rumah sakit. Sangat alami dan lumrah ketika ada saudara atau kerabat sendiri yang sakit kemudian kita jenguk. Bagaimana kalau kita menjenguk untuk ‘seseorang’ yang tidak pernah kita kenal nama dan identitasnya. Apakah sama atau tidak?. Tentu beda ‘melahirkan’ sisi kemanusiaan kita sendiri untuk iba, di tengah kerabat sendiri dan orang lain yang tidak kita kenal. Demikian yang terjadi siang tadi. Antara saya sebagai personal, kita sebagai sahabat KOPI dan ‘mereka'.

        Berada di bangsal anak RS Dharmais, Slipi, Jakarta. Pada 19 Januari 2016. Pada siang yang setengah mendung menjemput hujan. Pada ‘mereka yang masih tersandera penyakit itu. Mereka—anak-anak—masih berumur satu digit angka untuk mengalami semuanya. Di dalam tubuh-tubuh ringkihnya ada penyakit kanker yang diam-diam mendiaminya entah sejak kapan dan sampai kapan.

        Bertutupkan masker di mulut dengan kursi roda menopang seluruh tubuhnya. Dengan didampingi beberapa orang tuanya. Hanya terlihat mata polosnya yang berkdip-kedip ‘ceria’ khas anak seusianya kala seorang badut menyapa dan menghibur mereka. Meski mulutnya tertutup masker, mata binarnya adalah tanda yang tidak bisa kita tampik akan senyum yang menghias di bibir mungilnya. Tanda jika sebuah harapan menanti memeluk mereka ke depannya.

Sahabat KOPI dan Pemeran I am Hope +RS DHARMAIS 
        Kita, yang tergabung dalam KOPI, Koalisi Online Pesona Indonesia di undang oleh Alkimia Production yang digawangi oleh Wulan Guritno, Amanda Soekasah dan Janna Soekasah-Joesoef selaku tim produser film ‘I am Hope’. Hadir pula pemeran film yaitu Tatjana Saphira dan Ario Wahab. Untuk itu kita tidak saja diajak untuk peduli tapi ikut melihat, terlibat, bersinergi dan memblast harapan-harapan mereka ke semua orang agar tergerak hatinya. Sehingga harapan-harapan itu tidak berhenti tapi estafet ke mereka yang terkena penyakit kanker khususnya dan tentu lebih utama menggerakkan sesama untuk ‘menjewer’ kepeduliannya.

        Sebagai ungkapan rasa syukur maka pada hari ini pemeran utama film yaitu Tatjana Saphira hadir dan berbaur juga bersama anak-anak penderita kanker. Sekaligus ikut menyerahkan bantuan berupa makanan sehat, vitamin termasuk peralatan bermain dan perlengkapan sekolah yang merupakan hasil dari penjualan Bracelet of Hope yang terus mendapatkan banyak dukungan.

Tatjana Saphira saat Menghibur 'Mereka'

     “Kami bersyukur bahwa proses produksi film I am Hope berjalan lancer, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih atas dukungan banyak pihak. Penyerahan bantuan ini kami sebut sebagai bagian dari Journey of Hope karena  ide pembuatan ide film itu sendiri memang berawal dari gerakan sosial Bracelet of Hope”. Demikian ungkap Tatjana Saphira yang berperan sebagai Mia dalam film ini.


        Film I am Hope dihadirkan sebagai salah satu bentuk kepedulian dan kelanjutan gerakan Bracelet of Hope di mana sebagian keuntungan akan disalurkan melalui Yayasan Kanker Indonesia. Tujuan akhir dari gerakan yang juga dinamai sebagai ‘Gelang Harapan’ ini adalah membuat rumah singgah “House of Hope”.

Sahabat KOPI dengan Gelang Harapan di Lengannya

        “Tentunya sesuai misi pembuatan film I am Hope, saya sendiri berharap bahwa inspirasi harapan yang menjadi inti cerita film akan dapat menjaring lebih banyak lagi kekuatan harapan dari masyarakat bagi saudari-saudari kita yang membutuhkan dukungan, pendampingan dan tentu saja harapan di tengah perjuangan mereka masing-masing” Tutup Ario Wahab yang berperan sebagai seorang produser dalam film ini.

        Tidak sabar menanti film ini. Film I am Hope bakal menggelar layar 18 Februari mendatang. Sementara sampai saat ini gerakan ‘Gelang Harapan’ masif untuk menggelangkan harapan-harapan di lengan-lengan mereka yang tersentuh. Mari bantu peluk harapan-harapan ‘mereka’.



        Karena saat kita mau bergabung menjadi bagian ‘kita’. Pada saat itulah kita menjadi pejuang harapan bagi ‘mereka’. Hope of Warrior. Mungkin sebagian kita belum mampu melongok dengan jelas apa yang sebetulnya sedang kita lakukan, untuk apa dan apa fitbacknya buat kita dan seterusnya.

      Tetapi suatu saat setelah semua ini selesai dan cukup, mungkin kita akan terkagum-kagum ketika mendapati bagaimana hal yang telah kita berikan (apapun itu) menjadi hal yang penting—menjadi sesuatu yang lebih besar-bermanfaat, lebih indah-menyentuh, lebih berharga dan luar biasa.
     
        Sampai di sini semoga kita bisa berderma lebih ikhlas dengan tetap menundukkan rasa syukur untuk ‘mereka’. Anak-anak survivor kanker dengan umur yang masih satu digit itu. Mari menggelangkan harapan untuk mereka. (@andik_ir)


Belum ada Komentar untuk "Pemain Film "I am Hope" Menggelangkan 'Harapan' untuk Pejuang Kanker"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel