Headline Post

Midnight Show: Siap Meneror Bioskop Tanah Air


Sutradara            : Ginanti Rona Tembang Asri
Produser              : Gandhi Fernando
Skenario              : Husein Atmodjo
         Pemain              : Acha Septriasa, Gandhi Fernando,                         Ratu Felisha, Ganindra Bimo, Boy                    Harsha, Ronny Tjandra  Gesata Stella
           Produksi               : Renee Pictures

         “Saat adegan Bimo mau menusuk, terlihat jelas bola mata Bimo menjadi putih dan tiba-tiba dia jatuh ke belakang” kata Acha Septriasa. Pasca penayangan perdana saat  press screening di XXI Epicentrum, Jumat (8/1/2015).

        Pernyataan Acha cukup ‘menggelikan’ tapi jika memang benar adanya mungkin semakin membuat film ini punya daya magis tersendiri buat para pemainnya. Tidak mengherankan film-film bergenrekan horror-thriller seperti ini agaknya ‘lumrah’ disusupi adegan ganjil dari dunia yang sebelah ‘sono’ itu. Agaknya pula diuntungkan sebagai daya tarik dalam memikat penonton untuk menyaksikan film ini.

        Midnight Show. Darah harus Menjadi Penebusnya. Bercerita tentang bioskop yang mengalami kebangkrutan karena sepinya penonton. Maka diputarlah sebuah film kontroversial ‘Bocah’  untuk mendongkrak penonton untuk datang. Sebuah film pembunuhan oleh Bagas, anak 12 tahun yang membantai sadis seluruh keluarganya. Di saat pemutaran film itulah terjadi pembunuhan di bioskop. Satu persatu, mulai dari pemilik bioskop Pak Jo (Ronny P Tjandra), penjaga tiket Naya (Acha Septriasa), pemutar film Juna (Gandhi Fernando) dan para penonton juga ikut dibantai oleh sosok misterius, Tama (Ganindra Bimo). Pembantaian berdarah-berdarah pun dimulai dengan ending cerita yang akan membuka tabir semuanya.


        Sebagai orang ‘awam’ yang duduk di kursi penonton. Ada beberapa hal yang menarik untuk saya share tentunya. Poin nostalgianya yang dapet adalah setting film di bioskop era 80-90an. Dengan menyebuat harga tiket yang masih 1500 rupiah, permen harganya masih 100 rupiah, akan mengembalikan ‘mereka’ yang benar-benar merasakan nuansa itu. Di sisi lain bagi ‘kita’ yang kekinian jadi tahu kondisi bioskop zaman itu.

        
        Meskipun ditaburi pemain-pemain baru yang tentunya perlu jam terbang tinggi—khususnya genre thriller—film ini cukup membuat kita menutup mata, entah karena kaget-takut atau mual. Karena  adegan pembunuhan dengan berdarah-darah hampir mewarnai ditiap plot film. Ginanti Rona Tembang Asri sebagai sutradara mampu mengarahkan Ganindra Bimo, Acha Septriasa dan Gandhi Fernando untuk bermain secara maksimal. Tak ketinggalan penampilan lain seperti Ronny P Tjandra, Yayu Unru dan ditutup oleh Zack Lee.
Gandhi Fernandho



        Catatan kritis untuk film ini adalah alur cerita masih ‘umum’ untuk bias kita baca  arahnya. Terkesan ide cerita atau scriptnya kurang mampu diterjemahkan secara maksimal dalam tiap adegan, sehingga perlu kreativitas untuk membuat film-film seperti mendapat sambutan yang menarik. Tapi tidak menampik film Midnight Show, entah karena genre film seperti ini tentu mendapat tempat tersendiri di mata penonton. Saya juga mengapresiasi Renee Pictures dan Gandhi Fernando yang berani menelurkan film ini. Setidaknya film-film model beginian sebaiknya memang perlu diperbanyak dan diramaikan untuk mewarnai genre film nasional.
Para Pemain


               Midnight Show. Akankah  benar ‘Darah harus Menjadi Penebusnya’ di film ini? Mari kita tebus di bioskop mulai tanggal 14 Januari 2016!

Belum ada Komentar untuk "Midnight Show: Siap Meneror Bioskop Tanah Air"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel