Headline Post

Fakta Mengenai Obesitas dan Bagaimana Mencegahnya

Obesitas bukan istilah yang asing lagi belakangan ini. Tahukah kamu di dunia obesitas telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak tahun 1980?!. So, perhatikan berat badanmu yak.

Membincang obesitas, 8 Oktober lalu saya diundang Kemenkes dalam acara Temu Blogger dalam Rangka Peringatan Hari Penglihatan Sedunia dan Hari Obesitas Sedunia. Entah mengapa saya tertarik membahas obesitas ini di blog ini. Yah alasannya simple, betapa sekarang ini orang yang bermasalah dengan berat badan agaknya makin banyak. Dan agaknya pula terlihat seperti kewajaran yang harus disikapi biasa-biasa saja.

Setelah saya menyerap beberapa informasi dari para ahli tempo hari, ternyata banyak fakta-fakta menarik tentang obesitas itu sendiri. Menurut WHO sendiri Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidak seimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama.

Semoga tulisan sederhana ini mampu membawa kita lebih aware akan obesitas dan masalah berat badan lainnya. Obesitas telah menjadi epidemi sebagai tantangan terbesar kesehatan masyarakat global, peringkat tiga besar penyebab gangguan kesehatan kronis.

Pada tahun 2014 diperkirakan bahwa dampak ekonomi global akibat obesitas adalah $ 2 triliun per tahun—hampir sama dengan merokok dan perang/konflik global. Angka ini termasuk biaya kesehatan serta biaya yang terkait dengan kehilangan produktivitas.

Tahukan kalau obesitas itu erat kaitannya dengan kebiasaan seseorang dalam pola makan. Kebiasaan dalam konsumsi makanan dengan jumlah energi lebih dari yang dibutuhkan. Seperti kata pemateri, Yudhi Adrianto dari Persagi bahwa sekarang ini akses makanana semakin mudah dan praktis dengan adanya aplikasi antar makanan. Di banyak daerah makanan menjadi lebih mudah tersedia, menarik dan lebih terjangkau dalam membelinya.

Fakta-fakta mengenai obesitas sekarang ini.

Pada tahun 2014 lebih dari 1,9 miliar orang dewasa usia 18 tahun ke atas kelebihan berat badan. Dari jumlah tersebut lebih dari 600 juta mengalami obesitas. 39 % dari orang dewasa berusia 18 tahun ke atas kelebihan berat badan dan 13 % mengalami obesitas. Rata-rata Indeks Massa Tubuh (IMT) populasi di dunia adalah 24kg/m2.

Prevalensi kelebihan berat badan tertinggi terdapat di wilayah WHO Amerika dan terendah di wilayah WHO South-East Asia. Di seluruh wilayah obesitas terjadi lebih tinggi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Berat badan berlebih dan obesitas menjadi penyebab kematian populasi di berbagai negara di dunia dibanding berat badan yang kurang. Sementara sekitar 41 juta anak berusia di bawah 5 tahun mengalami kelebihan  berat badan dan obesitas.

Penyebab Obesitas dan Kelebihan Berat Badan.

Faktor Generik
Bila salah satu orang tuanya obesitas, maka peluang anak-anak menjadi obesitas sebesar 40-50%. Dan apabila kedua orang tuanya menderita obesitas maka peluang faktor keturunan menjadi 70-80%.

Faktor Lingkungan
Pola makan. Jumlah asupan energi yang berlebih menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas. Jenis makanan dengan kepadatan energi yang tinggi (tinggi lemak, gula serta kurang serat) menyebabkan ketidakseimbangan ebergi.

Pola aktivitas fisik. Pola aktivitas fisik sedentary (kurang gerak) meneyebabkan energi yang dikeluarkan tidak maksimal sehingga meningkatkan resiko obesitas.

Faktor Obat-obatan dan Hormonal
­Obat-obatan. Obat jenis steroid yang sering digunakan dalam jangka waktu yang lama untuk terapi asma, osteoartritis dan alergi dapat menyebabkan nafsu makan yang meningkat sehingga meningkatkan resiko obesitas.

Hormonal. Hormonal yang berperan dalam kejadian obesitas antara lain adalah hormon leptin, ghrelin, tiroid, insulin dan estrogen.

Bagaimana Mencegah Obesitas.

Pola Makan. Setiap konsumsi makanan mengacu dengan 5 kelompok pangan (makanan pokok, lauk pauk, sayur, buah dan air putih). Konsumsi makanan sesuai dengan isi piring untuk memenuhi gizi seimbang. Isi piring adalah ½ dari piring makan terdiri dari 2/3 nya adalah sayur dan 1/3 nya adalah buah-buahan. ¼ dari piring makan diisi dengan protein/lauk pauk dan ¼ dari piring diisi karbohidrat.

Pola Aktivitas Fisik. Lakukan aktivitas fisik minimal dengan waktu 30 menit setiap hari atau minimal 150 menit perminggu. Utamakan aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari seperti naik tangga, cuci mobil sendiri, memarkir kendaraan agak jauh dari pintu masuk gedung/kantor.

Jalan kaki minimal 10.000 langkah perhari. Jenis latihan fisik yang dapat dilakukan misalnya aerobik (naik sepeda, jogging, renang, golf) dan anaerobik (senam pernafasan, karate, lompat tinggi, angkat berat) dengan frekuensi 3-5 kali seminggu dan durasi 40-60 menit.

Pola Tidur/Istirahat. Kurang tidur dapat menyebabkan hormon leptin terganggu sehingga rasa lapar tidak terkontrol. Tidur atau istirahat secara cukup (6-8 jam). Karena kurang tidur menyebabkan lebih banyak waktu makan.

So, mulai sekarang perhatikan hal-hal di atas. Bagiaman fakta-fakta obesitas telah membuka mata kita tentang pentingnya merawat diri dalam hal ini adalah badan. Sebelum semuanya terlambat mari jaga kesehatan dan atur pola makan serta istirahat karena obesitas bisa menyerang siapa saja. Bagaimanapun juga mencegah itu lebih baik dari mengobati bukan?!



Belum ada Komentar untuk "Fakta Mengenai Obesitas dan Bagaimana Mencegahnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel