Fakta Mengenai Obesitas dan Bagaimana Mencegahnya
Jumat, 11 Oktober 2019
Tambah Komentar
Obesitas bukan istilah yang asing
lagi belakangan ini. Tahukah kamu di dunia obesitas telah meningkat lebih dari
dua kali lipat sejak tahun 1980?!. So, perhatikan berat badanmu yak.
Membincang obesitas, 8 Oktober
lalu saya diundang Kemenkes dalam acara Temu Blogger dalam Rangka Peringatan
Hari Penglihatan Sedunia dan Hari Obesitas Sedunia. Entah mengapa saya tertarik
membahas obesitas ini di blog ini. Yah alasannya simple, betapa sekarang ini orang yang bermasalah dengan berat
badan agaknya makin banyak. Dan agaknya pula terlihat seperti kewajaran yang
harus disikapi biasa-biasa saja.
Setelah saya menyerap beberapa
informasi dari para ahli tempo hari, ternyata banyak fakta-fakta menarik
tentang obesitas itu sendiri. Menurut WHO sendiri Obesitas merupakan penumpukan
lemak yang berlebihan akibat ketidak seimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang
digunakan (energy expenditure) dalam
waktu lama.
Semoga tulisan sederhana ini
mampu membawa kita lebih aware akan
obesitas dan masalah berat badan lainnya. Obesitas telah menjadi epidemi sebagai
tantangan terbesar kesehatan masyarakat global, peringkat tiga besar penyebab
gangguan kesehatan kronis.
Pada tahun 2014 diperkirakan
bahwa dampak ekonomi global akibat obesitas adalah $ 2 triliun per tahun—hampir
sama dengan merokok dan perang/konflik global. Angka ini termasuk biaya
kesehatan serta biaya yang terkait dengan kehilangan produktivitas.
Tahukan kalau obesitas itu erat
kaitannya dengan kebiasaan seseorang dalam pola makan. Kebiasaan dalam konsumsi
makanan dengan jumlah energi lebih dari yang dibutuhkan. Seperti kata pemateri,
Yudhi Adrianto dari Persagi bahwa sekarang ini akses makanana semakin mudah dan
praktis dengan adanya aplikasi antar makanan. Di banyak daerah makanan menjadi
lebih mudah tersedia, menarik dan lebih terjangkau dalam membelinya.
Fakta-fakta mengenai obesitas sekarang ini.
Pada tahun 2014 lebih dari 1,9
miliar orang dewasa usia 18 tahun ke atas kelebihan berat badan. Dari jumlah
tersebut lebih dari 600 juta mengalami obesitas. 39 % dari orang dewasa berusia
18 tahun ke atas kelebihan berat badan dan 13 % mengalami obesitas. Rata-rata Indeks
Massa Tubuh (IMT) populasi di dunia adalah 24kg/m2.
Prevalensi kelebihan berat badan
tertinggi terdapat di wilayah WHO Amerika dan terendah di wilayah WHO South-East Asia. Di seluruh wilayah
obesitas terjadi lebih tinggi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Berat
badan berlebih dan obesitas menjadi penyebab kematian populasi di berbagai
negara di dunia dibanding berat badan yang kurang. Sementara sekitar 41 juta
anak berusia di bawah 5 tahun mengalami kelebihan berat badan dan obesitas.
Penyebab Obesitas dan Kelebihan Berat Badan.
Faktor Generik
Bila salah satu orang tuanya
obesitas, maka peluang anak-anak menjadi obesitas sebesar 40-50%. Dan apabila
kedua orang tuanya menderita obesitas maka peluang faktor keturunan menjadi 70-80%.
Faktor Lingkungan
Pola makan. Jumlah asupan energi
yang berlebih menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas. Jenis makanan
dengan kepadatan energi yang tinggi (tinggi lemak, gula serta kurang serat)
menyebabkan ketidakseimbangan ebergi.
Pola aktivitas fisik. Pola
aktivitas fisik sedentary (kurang
gerak) meneyebabkan energi yang dikeluarkan tidak maksimal sehingga
meningkatkan resiko obesitas.
Faktor Obat-obatan dan Hormonal
Obat-obatan. Obat jenis steroid yang sering digunakan dalam jangka
waktu yang lama untuk terapi asma, osteoartritis dan alergi dapat menyebabkan
nafsu makan yang meningkat sehingga meningkatkan resiko obesitas.
Hormonal. Hormonal yang berperan
dalam kejadian obesitas antara lain adalah hormon leptin, ghrelin, tiroid,
insulin dan estrogen.
Bagaimana Mencegah Obesitas.
Pola Makan. Setiap konsumsi makanan mengacu dengan 5 kelompok
pangan (makanan pokok, lauk pauk, sayur, buah dan air putih). Konsumsi makanan
sesuai dengan isi piring untuk memenuhi gizi seimbang. Isi piring adalah ½ dari
piring makan terdiri dari 2/3 nya adalah sayur dan 1/3 nya adalah buah-buahan. ¼
dari piring makan diisi dengan protein/lauk pauk dan ¼ dari piring diisi
karbohidrat.
Pola Aktivitas Fisik. Lakukan aktivitas fisik minimal dengan waktu
30 menit setiap hari atau minimal 150 menit perminggu. Utamakan aktivitas fisik
dalam kehidupan sehari-hari seperti naik tangga, cuci mobil sendiri, memarkir
kendaraan agak jauh dari pintu masuk gedung/kantor.
Jalan kaki minimal 10.000 langkah
perhari. Jenis latihan fisik yang dapat dilakukan misalnya aerobik (naik
sepeda, jogging, renang, golf) dan anaerobik (senam pernafasan, karate, lompat
tinggi, angkat berat) dengan frekuensi 3-5 kali seminggu dan durasi 40-60
menit.
Pola Tidur/Istirahat. Kurang tidur dapat menyebabkan hormon leptin
terganggu sehingga rasa lapar tidak terkontrol. Tidur atau istirahat secara
cukup (6-8 jam). Karena kurang tidur menyebabkan lebih banyak waktu makan.
So, mulai sekarang perhatikan
hal-hal di atas. Bagiaman fakta-fakta obesitas telah membuka mata kita tentang
pentingnya merawat diri dalam hal ini adalah badan. Sebelum semuanya terlambat
mari jaga kesehatan dan atur pola makan serta istirahat karena obesitas bisa
menyerang siapa saja. Bagaimanapun juga mencegah itu lebih baik dari mengobati
bukan?!
Belum ada Komentar untuk "Fakta Mengenai Obesitas dan Bagaimana Mencegahnya"
Posting Komentar