Lika-Liku Peran Dokter Tangani Kusta di Tengah Pandemi
Pandemi memang belum berakhir dan tentunya masih menyimpan lika-liku di dalamnya. Lalu bagaimana sih lika-liku tenaga kesehatan atau nakes utamanya dokter sebagai garda terdepan dalam perang melawan pandemi ini?!
Tidak hanya pandemi yang identik dengan virus Corona, di mana masih menjadi musuh bersama selama hampir dua tahun ini. Ternyata penyakit lain di sekitar sebenarnya butuh perhatian juga. Salah satunya penyakit kusta yang masih disalah pahami oleh sebagian masyarakat.
Poster KBR |
Berbicara dokter diakui atau
tidak memang punya peran penting di masyarakat dan negara. Tahukah kamu rasio
jumlah dokter di Indonesia saat ini? Rasionya adalah 0,4 per seribu penduduk yang
artinya hanya 4 dokter untuk melayani sepuluhribu penduduk. Dan ini bisa
dibilang masih sangat rendah apalagi di tengah pandemi ini yang membuat hampir
2 ribu tenaga kesehatan berguguran. Dampaknya ya layanan kesehatan menjadi
tidak maksimal.
Live Streaming KBR |
Semakin mengkhawatirkan
dampaknya. Salah satu kelompok yang
terdampak yaitu pasien kusta. Di mana mereka di beberapa kasus terpaksa tidak
mendapat akses obat alias putus dan minim pelayanan. Akibatnya temuan kasus
baru menurun karena aktivitas pelacakan mengalami keterbatasan sehingga angka
keacacatan menjadi meningkat. So, bagaimana dong perjuangan dokter dalam
memberikan layanan yang optimal? Lalu apa saja tantangan para dokter dan tenaga
kesehatan dalam mengatasi penyakit tropis terabaikan seperti kusta di tengah
pandemi?.
Interaktif Acara KBR |
Menurut pembahasan dr. Udeng Daman dari technical advisor NRL Indonesia masih ada beberapa daerah kabupaten/kota di Indonesia yang belum tereliminasi penyakit kusta ini. Di Indonesia ini daerah mana saja yang menjadi pandemi dan daerah mana saja yang butuh perhatian khusus tentang kusta ini. Jadi menurut data Kemenkes ada beberapa kabupaten yang belum mencapai eliminasi. Ada sekitar 110 kabupaten/kota yang tersebar di 21 propinsi yang belum capai eliminasi. Secara propinsi bisa dibilang sudah mengalami eliminasi kusta dibawah 1 per 1000 penduduk tetapi untuk kabupaten/kota masih ada yang belum. Namun memang ada juga 7 propinsi yang belum mengalami eliminasi kusta seperti Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara. Artinya prevalensinya masih di atas 1 per 1000 penduduk.
Lalu seperti apa program edukasi yang sudah dialakukan di beberapa daerah terkait penyakit kusta terutama di daerah terpencil? Nah, daerah terpencil memang punya tantangan tersendiri. Daerah terpencil misal dokter tidak ada hanya ada petugas biasanya terkendala terkait rujukan yang terbatas. Sehingga perlu ditambah kapasitas petugas terutama dokter dalam menangani kusta.
Semoga ini bisa menjadi catatan penting buat pemerintah tentang penanganan pandemi ke depan dan juga semakin mempersiapkan penanganan penyakit kusta di Indonesia. Salut juga untuk para dokter yang senatiasa menjadi garda terdepan dalam memerangi pandemi ini meski di tengah keterbatasan yang ada. Seperti apa yang diungkapkan dr. Ardiansyah bahwa apapun lika-likunya peran dokter adalah "sumpah dokter bahwa dokter akan terus melakukan layanan kesehatan apapun kondisinya".
Belum ada Komentar untuk "Lika-Liku Peran Dokter Tangani Kusta di Tengah Pandemi"
Posting Komentar