Headline Post

Kilau Digital Permata FLOBAMORA, Agaknya Nasionalisme, Kita Perbaharui lagi deh

Bagi saya seharusnya tidak ada lagi diskusi apalagi perdebatan tentang mencintai produk dalam negeri, memakai buatan lokal dan seterusnya. Jujur saya kok lebih bangga jika mendefinisikan nasionalisme era sekarang itu tidak lagi mentok membela tanah air dari musuh luar dengan semangat berapi-api, bla bla. Kok agaknya kalau dipikir-pikir udah jadul ga sih. Kita bakal di situ-situ aja terjebak dalam nasionalisme jadul, meski itu juga perlu. Agaknya nasionalisme kita perbahari lagi deh. 

Negara-negara Asia khususnya Asia Timur menjadi contoh nyata bagaimana memaknai nasionalisme di era modern sekarang. Ada Korea, Jepang dan China yang menjadi leader negara-negara maju di Asia bahkan dunia dengan nasionalisme mereka masing-masing. Betapa budaya dan teknologi mereka mempengaruhi berganti-gantian dewasa ini.

Korea dengan budaya K-popnya, Jepang dikenal dengan teknologi dan kedisiplinannya maupun China dengan kemajuan ekonominya sekarang menjadi pesaing Amerika. Lantas Indonesia di mana? Bahkan Vietnam sekarang sudah mulai mengejar ekonominya di kawasan Asean, padahal baru selesai perang dengan Amerika tahun 75 silam, yang mana tahun segitu Indonesia sudah cukup baik nasibnya. Maka era digital sekarang bisa dibilang era yang paling adil. Era distrupsi ini bisa membawa percepatan yang luar biasa dengan terobosan-terobosan di dalamnya.

Flobamora Poster

Maka Jumat lalu, tepatnya 18 Juni saya begitu antusias saat ada digital invitation acara “Kilau Digital Permata FLOBAMORA”. Meski dari namanya unik dan menarik saya tidak begitu tau acaranya bakal seperti apa. Telisik demi telisik sebenarnya acara Kilau Digital Permata Flobamora digelar sebagai bagian dari tema besar nasional Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia atau disebut Gernas BBI, dengan fokus untuk memajukan dan mempromosikan produk-produk UMKM khas NTT melalui media digital (online) dan offline.

Di mana Gernas BBI ini sudah diresmikan oleh Presiden Jokowi sejak Mei tahun lalu. Nah Gernas BBI bertujuan untuk medorong national branding produk lokal unggulan, sehingga menciptakan industri, kreasi dan inovasi baru serta pasar yang lebih besar dan luas. Makanya acara puncak Kilau Digital Permata Flobamora adalah bagian atau wujud dari Gernas BBI. Flobamora merupakan singkatan dari Flores, Sumba, Timor dan Alor, nama pulau-pulau besar di Provinsi NTT.

Adapun latar belakang acara ini ya tak lain karena pandemi Covid-19 yang masih berlangsung dengan dampak negatif terhadap perekonomian Indonesia, khususnya sektor UMKM yang notabene tulang punggung perekonomian bangsa, termasuk NTT. Acara puncak Kilau Digital Permata Flobamora digelar secara hybrid system. Secara virtual acara disiarkan melalui aplikasi zoom meeting, Youtue Kemkominfo TV, platform ecommerce dan live stasiun TV.

Adapun para peserta terdiri atas pejabat pemerintahan dari level istana hingga kementerian, pelaku industri (perbankan, eksportir/importir, dan e-commerce), asosiasi, serta sekitar 100 pelaku UMKM. Pejabat yang dijadwalkan akan memberikan kata sambutan antara lain Gubernur NTT Viktor Laiskodat sebagai tuan rumah, Menko Marinves Luhut B Pandjaitan, dan  Menkominfo Johnny G Plate.

Sejumlah menteri dan pejabat juga akan dihadirkan sebagai pembicara, antara lain Manteri Koperasi dan UMKM, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Desa, Menteri BUMN, Gubernur Bank Indonesia, Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk, dan Bupati Manggarai Barat.

kilaudigitalflobamora.id

Gelaran acara puncak ini akhirnya diluncurkan berbagai hal lho di antaranya Virtual Expo Flobamora, Aplikasi JP Hub Pariwisata, Desa Adat dari Bank Indonesia, Aplikasi Tur Virtual Desa Wisata Go Digital, aplikasi pemanfaatan toko online Bumdes dan UMKM Lokal NTT, melakukan experimen virtual expo dengan bertransaksi langsung, bazar offline dan online, serta fashion show. Terlihat beberapa menteri ikut testing berbelanja langsung via aplikasi.

Dari sini jadi tau, kan selain menjadi salah satu dari lima wilayah destinasi pariwisata prioritas di Indonesia, NTT menyimpan banyak potensi UMKM lokal yang dapat menjadi unggulan di bidang fashion, kuliner,  dan kriya. So, kekhasan produk lokal NTT diharapkan dapat dipasarkan secara offline dan online ke seluruh penjuru negeri dan pada akhirnya go international.

Perlu diketahui nih, per Maret 2021, jumlah UMKM yang sudah masuk ke ekosistem digital adalah 4,8 juta. Saat ini pemerintah menargetkan  capaian  baru melalui Gernas BBI, yaitu sebanyak 30 juta unit UMKM onboarding di tahun 2023. Salah satunya dengan menggelar puncak acara Kilau Digital Permata Flobamora seperti ini.

Proses kurasi UMKM sendiri sudah dilakukan sejak Maret 2021 melalui sejumlah kegiatan, diantaranya diskusi terfokus, pelatihan, dan talkshow kerjasama antara Kementerian Kominfo, Bank Indonesia, Telkom, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Pemerintah Daerah dari  beberapa kota di NTT. Dari ribuan UMKM yang ada di NTT, sebanyak  100 UMKM lolos kurasi dengan 1.000 produk unggulan mulai dari fashion, kerajinan tangan, dan produk makanan serta minuman. 

Virtual expo ini akan berlangsung selama satu bulan dari 9 Juni-9 Juli 2021. Masyarakat Indonesia yang tertarik membeli produk-produk unggulan UMKM dari NTT bisa mengunjungi pameran ini secara virtual dan melakukan transaksi elektronik yang dijamin keamanannya.

Virtual Expo Acara  Gernas BBI ini juga diisi dengan kegiatan Virtual Expo, yakni  pameran  produk-produk ungggulan UMKM secara virtual.  Produk yang ditampilkan di sini telah dikurasi oleh sejulah mitra  seperti Telkom, Bank Indonesia, serta marketplace.

Sangat mudah dan dimanjakan tentunya ketika produk UMKM khas NTT bisa nangkring di platform ecommerce atau marketplace. Artinya tidak begitu berbeda dengan berbelanja di matketplace pada umumnya. Semua bisa diakses via smartphone, sekali sentuh saja tinggal bayar dan nunggu barang datang.

kilaudigitalflobamora.id

Untuk lebih lengkapnya bisa akses ke kilaudigitalflobamora.id. Di situ ternyata dijelasin detail tentang acara puncak ini mulai galeri flobamora, desa wisata go digital, pelatihan umkm, digital produk dan pameran virtualnya.

Kita sama-sama mengetahui, UMKM dan Ultra Mikro di Indonesia jumlahnya sangat besar. Ada 64 juta (UMKM dan Ultra Mikro) menjadi penopang 60% dari GDP (gross domestic product) Nasional. Maka dengan hadirnya teknologi-teknologi yang dihadirkan pemerintah, bisa menjadi lompatan raksasa dan mengantarkan Indonesia menjadi negara maju di tahun 2045, atau seabad usia Indonesia. Kuy cintai produk dalam negeri dan bangga memakainya. Saya kira itu deh nasionalisme yang cocok dewasa ini.

Belum ada Komentar untuk "Kilau Digital Permata FLOBAMORA, Agaknya Nasionalisme, Kita Perbaharui lagi deh "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel