Headline Post

HANGOUT: Move on-nya Radit dari Romance Comedy ke Thriller Comedy

Film Hangout membuktikan kalau Raditya Dika mencoba keluar dari spektrum warna aslinya. Genre romance comedy absurd ala cinta kemonyet-monyetan--yang notabene menjadi ciri khas filmnya--kini bertranformasi ke arah thriller comedy. Meski tidak akan meninggalkan unsur komedi yang mana menjadi tabiat filmnya. Film Hangout memberikan warna baru dan menunjukkan siapa Raditya Dika.

Karena bukan Raditya Dika kalau tidak bereksperimen dengan karya-karyanya. Apalagi di film ini Radit berperan secara hattrick sekaligus. Sutradara iya. Penulis skenario iya. Sekaligus memerankannya. Apalagi pemeran utama pula. Agaknya dengan film ini, Radit seolah-olah sudah move on dari romance comedy ke thriller comedy.

Sutradara       Raditya Dika
Penulis           Raditya Dika  
Tayang           22 Desember 2016
Produksi        Rapi Film
Genre Film    Thriller, Comedy
Pemain 
Raditya Dika Soleh Solihun
Gading Marten Titi Kamal
Prilly Latuconsina Mathias Muchus
Surya Saputra Bayu Skak
Raditya Dika Dinda Kanya Dewi

Seperti yang dia katakan, kalau film Hangout bukan tentang horror, petualangan atau komedi liburan. Tapi bercerita tentang sembilan publik figur yang diundang oleh sosok misterius ke sebuah pulau. Lalu di sebuah pulau itulah mereka mati satu persatu dengan sebab yang aneh. Dan terjadilah saling tuduh menuduh siapa dalang dibalik pembunuhan di antara mereka. Sesimpel itulah jalan cerita film ini.



Sekilas film Hangout ada kemiripan dengan film Pee Mak dari Thailand. Bedanya hanya pada komedinya yang horror, sementara di film Hangout ada unsur pembunuhan. Pilihan genre thriller comedy memang cukup aneh. Perpaduan pembunuhan disertai nuansa komedi.  Pembunuhan yang umumnya sadis menakutkan menjadi layak untuk ditertawakan. Aneh, kan kalau membayangkan saja?

Presscon 15/12/16 +Plaza Senayan 
“ini pertama kalinya gue mencoba sesuatu di luar zona nyaman gue, gue biasanya bikin film cinta-cintaan, ngomongin kegelisahan soal cinta. Kali ini gue pengen bikin cerita misteri pembunuhan ”, ungkap Radit saat press conference.

Elemen misteri tentang siapa yang membunuh dan alasan ia membunuh itulah yang membuat Raditya tertartik dan sudah lama ingin menggarap film seperti ini.

Uniknya film Hangout memerankan seorang pemain menjadi mereka sendiri dengan nama mereka sendiri pula. Sembilan orang itu adalah Raditya Dika sebagai Raditya Dika sebagai sutradara, penulis dan standup komedian. Jadi real karakternya nyata. Soleh Solihun berperan sebagai dirinya, standup komedi dan penyiar radio. Prilly Latuconsina berperan menjadi Prilly yang main di GGS. Termasuk Titi Kamal, Surya Saputra dan Mathias Muchus. Tiga sisanya antara lain, Gading Marten, Dinda Kanya Dewi serta Bayu Skak. Semuanya berperan sebagaimana yang kita tahu tentang mereka di tivi.

Meskipun film ini genrenya memang komedi, nuansa horror kadang juga terbentuk di sela-sela adegan. Kengerian pembuhunan yang agak sadis dengan senjata tajam seperti pisau, panah , pistol dst. diperlihatkan. Namun bumbu komedinya tetap kental disulam disepanjang adegan. Meski materi komedi di film ini begitu absurdnya (menurut saya) tetap saja penonton tak jera untuk tertawa.

Sulaman-sulaman komedi absurd yang menjadi ruh film juga menjadi demikian hidup. Nuansa komedinya dipadukan dengan sentilan-sentilalan kehidupan para pemain aslinya. Agaknya semua pemain memang dituntut berimprovisasi di sini. Karena elemen komedi terasa lebih bisa diterima dan mengajak penonton untuk melihat perilaku atau profesi sehari-harinya.

Prilly Latuconsina
Seperti saat Titi Kamal saling sindir dengan Prilly tentang film AADC dengan sinetron GGS. Bayu Skak sebagai Youtubers dengan gaya medoknya mampu tampil apik dan berkesan. Pun Mathia Muchus dengan generasi-nya. Surya Saputra yang alergi dan kejijikannya. Namun bisa berantagonis pada saat yang sama. Yang riskan justru peran Dinda Kanya Dewi yang agaknya berlebihan. Peran cewek jorok yang ia mainkan malah terkesan super jorok, seperti ngupil sambil makan, megang ketek lalu diciumin dst.

Kredit poin yang mampu menghidupkan di sepertiga film layak disandang. Yaitu Soleh Solihun, Radit dan Gading Marten. Ketiganya mampu membuat film klimaks dengan tawa di sepertiga akhir film. Soleh Solihun yang kerap mencibir Gading Marten tentang profesinya sebagai host acara musik. Bahkan membandingkan Inbox dengan Dahsyat, membandingkan Gading Marten dengan bokapnya. Radit dan Soleh Solihun yang sembunyi di lemari, berantem ala anak alay menjadi ciri khas tersendiri memancing tawa.

Begitulah film Hangout. Film yang bakal menggelar layar 22 Desember ini pasti sudah ditunggu-tunggu publik. Apalagi dengan amunisi fanbase Radit yang melimpah nan fanatik. Berani bertaruh film ini menjadi film yang akan menutup tahun 2016 dengan jumlah penonton yang tak sedikit. Sekaligus film gokil dan keren tentunya. Selamat Menonton!

IG@andik_ceritanya
Twit@andik_ir
FB: andik.irwanto.102





3 Komentar untuk "HANGOUT: Move on-nya Radit dari Romance Comedy ke Thriller Comedy"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel